Pada tahun 1855 seorang Perancis bernama Ernest Michaux, berusaha melakukan penyempurnaan sepeda dengan membuat pemberat engkol, agar laju sepeda lebih stabil. Makin sempurna setelah orang Perancis lainnya bernama Pierre Lallement (1865) memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekeliling roda yang sekarang biasa disebut velg. Lallement juga memperkenalkan sepeda dengan bentuk roda depan lebih besar dari yang belakang.
Namun kemajuan paling signifikan dalam sejarah sepeda adalah pada saat ditemukan teknologi pembuatan baja berlubang, menyusul teknik penyambungan besi yang semakin baik, serta penemuan karet sebagai bahan baku ban sepeda. Namun faktor safety belum juga bisa terpecahkan. Karena teknologi suspensi atau per belum di temukan. Goncangan dan goyangan sering membuat penunggang sepeda sakit pinggang.
Sehingga tidak heran pada tahun 1880-an sepeda roda tiga dianggap lebih aman buat wanita dan laki-laki yang kakinya terlalu pendek untuk mengayuh sepeda konvensional begitu menjadi populer. Dalam sejarah sepeda, trend sepeda roda dua kembali populer setelah pada tahun 1885 berdiri pabrik sepeda di Coventry, Inggris. Pabrik yang didirikan oleh James Starley ini semakin menemukan momentum setelah tahun 1888 John Dunlop menemukan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tidak lagi berguncang.
Penemuan lainnya seperti rem, perbandingan gigi yang bisa dipindah-pindah, rantai, setang yang bisa digerakkan dan masih banyak lagi semakin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu semakin banyak orang menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Meski lambat laun fungsinya mulai digantikan oleh sepeda motor maupun mobil, sepeda tetap punya penggemar yang cukup fanatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar